only me

only me

Kamis, 31 Maret 2011

SINOPSIS CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE


Saat membaca judul di atas, yang terpikir pastinya adalah salah satu lagu dari grup legendaris, Queen. Hehehe tapi di sini saya nggak ngomongin tentang lagu tersebut, melainkan sebuah film bioskop dari Thailand. Judul aslinya adalah: “Sing Lek Lek Thee Riak Wa Ruk“, dan diterjemahkan jadi “Crazy Little Thing Called Love”, atau “A Crazy Little Thing Called Love”, atau “Little Thing Called Love”, atau “First Love”. Di Blitz Megaplex, di mana film ini ditayangkan secara eksklusif, mengambil judul Crazy Little Thing Called Love.

Film yang berasal dari Thailand ini, disutradarai oleh Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn dan Wasin Pokpong, dibintangi oleh Mario Maurer, Pimchanok Luevisetpaibool, Sudarat Butrprom, dll. Dirilis sejak Agustus 2010 yang lalu, dan telah diputar selama 3 minggu ini di Blitz Megaplex.

Keinginan untuk nonton film ini udah sejak 3 minggu yang lalu, waktu nonton trailernya di Blitz juga, tapi saat itu lagi nonton film yang lain. Lalu film ini terucap lagi saat makan malam bareng mas Budi Putra dan Mbak Elvi Susanti di Sushigroove. Dan voila, setelah bersahut-sahutan di ranah twitter, lanjut deh nonton film ini di Blitz Megaplex Teraskota BSD, kemarin 06 Maret 2011, jam 20.30.

Film ini bercerita tentang kehidupan anak sekolahan. Dan sesuai dengan tagline film ini, diinsiprasi dari cerita cinta kebanyakan orang. Benar saja, film ini banyak bercerita tentang kisah cinta monyet masa-masa SMU. Dan bukan saja tentang muridnya, cerita cinta tentang para gurunya pun diceritakan di sini dan menjadi side story. Yang pasti, film ini bikin kita terkenang-kenang kembali kepada cerita-cerita cinta saat sekolah dulu, kebodohan-kebodohan yang sering dilakukan demi cinta :D Do you remember your first date? Your first crush?

Jadi ada seorang siswi bernama Nam (diperankan oleh Pimchanok Luevisetpaibool), yang jatuh cinta kepada Shone (diperankan oleh Mario Maurer), seorang cowok yang sangat populer di sekolahnya. Nam di awal cerita adalah seorang siswi yang berkacamata, hitam, dan kurang menarik. Nam dan teman-teman se-gengnya melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatian dari Shone. Dari membaca buku tentang 9 tips mendapatkan cinta, berusaha memutihkan kulit, hingga berusaha mendaftar ikutan dansa di acara sekolah.

Ada beberapa adegan lucu yang menggelitik. Adegan-adegan ini yang menurut saya sangat klasik dan hal biasa dilakukan saat sekolahan dulu, kala kita lagi suka sama seseorang :D
1. Nam minta izin keluar kelas untuk ke toilet, tapi ternyata berbelok untuk mengintip Shone di kelasnya.
2. Nam teriak-teriak sendiri karena bahagia saat menyadari bahwa ternyata Shone mengetahui namanya.
3. Nam menelpon ke rumah Shone, ingin bicara dengan Shone. Tapi ketika Shone menjawab, Nam malah menutup telepon :D
..dan beberapa adegan lain lagi yang menurut saya sangat natural. Itulah hal2 yang kebanyakan terjadi pada masa-masa cinta monyet di jaman sekolahan :D

Selain cerita antara Nam dan Shone, ada juga cerita tentang guru-guru sekolahnya. Misalnya salah satu guru wanita yang bernama Inn, naksir pada guru olahraganya, tapi punya rival guru lain yang lebih cantik dan lebih tinggi. Pada gambar sebelah ini, adalah adegan di mana bu Inn sedang bergumam sambil mengatakan “aku tidak akan menyerah”, dan bersamaan dengan itu Nam sedang menyerahkan lembar jawaban dari soal ujiannya. Bu Inn tanpa sadar mengambil lembar jawaban itu dan langsung meremas-remas kertas itu dan membuang ke luar. Nam segera menyadarkan Bu Inn, dan memberitahu bahwa itu adalah lembar jawabannya. Dan adegan setelahnya bikin saya tertawa terbahak-bahak :D lucu dah pokoknya :D

Film ini juga menunjukkan betapa kita bisa berubah dan melakukan hal-hal positif demi sebuah rasa cinta. Nam yang item, tampang nerd, berkacamata, bisa menjadi seseorang yang cantik, lebih putih, dan lebih populer. Berbagai macam kegiatan positif diikuti olehnya, termasuk menjadi Snow White dalam drama sekolah, serta menjadi Mayoret untuk grup drum band sekolahnya. Walau hal-hal tersebut diperoleh dengan cara yang tidak biasa, tapi usaha dan semangatnya agar menjadi yang terbaik, adalah suatu hal yang patut ditiru.

Ending dari film ini? Sebelumnya saya memikirkan sebuah ending yang klasik, seperti layaknya film-film roman lainnya. Tapi ternyata penonton sekali lagi diberikan kejutan. Apa itu? Tentunya harus ditonton dong, untuk mengetahui hasil akhir dari film ini hehe..

Shone sedang dihukum karena berbuat kacau di kelas

Tampang Nam setelah mengintip kelas Shone :D

Shone memberikan bunga saat Valentine's Day.

Nam dan teman-teman, bersama bu guru Inn.


Crazy Little Thing Called Love adalah drama komedi yang masih bertemakan percintaan. Nam (Pimchanok Luevisetpaibool) jatuh cinta pada laki-laki tampan bernama Shone (Mario Maurer). Nam adalah gadis yang tidak cantik, namun kemudian bertransformasi menjadi gadis idola. Ide cerita transformasi seorang wanita, kisah cinta segitiga, teman se-gang, sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Namun, memang hal ini tidak akan pernah lekang dimakan waktu. Memang kejadian-kejadian semacam itulah yang menjadi bumbu di kehidupan anak remaja. Walaupun terkesan memiliki ide yang tidak original, ternyata kisah ini diilhami dari sebuah kisah nyata.

Jika dibandingkan dengan film Thailand lainnya, Crazy Little Thing Called Love memiliki aura yang sangat mirip dengan Bangkok Traffic Love Story. Memainkan perasaan penonton dengan perubahan yang cepat antara senang, sedih, dan lucu. Sementara Hello Stranger yang posisinya di atas film ini di chart film Thailand, memiliki aura yang sedikit berbeda walaupun masih seputar cinta.

Pemeran utama wanita, Pimchanok Luevisetpaibool, memang memiliki karakter wajah yang cantik, namun dengan tata rias yang sempurna, kecantikannya benar-benar tertutupi di awal film. Sementara pemeran utama pria, Mario Maurer yang dulu pernah melejit namanya saat bermain dalam film tentang homoseksual di Love of Siam, aktingnya tidak kalah bagus. Di tahun 2007 kala film itu keluar, Mario Maurer sempat dinominasikan sebagai pemeran pembantu pria terbaik pada Asian Film Award.


Sinopsis :

Nam adalah Seorang gadis biasa yang berumur 14 tahun, berkulit hitam,berkacamata dan berkawat gigi, tidak pintar dan tidak menonjol di sekolahnya. nam menyukai kakak seniornya yang bernama Chon yang merupakan idola di sekolahnya, ganteng, jago fotographi, pinter maen bola cuma memang agak sedikit bandel. cerita di awali dengan seorang pemuda tampan yang tidak lain adalah Chon yang sedang melakukan pameran lukisan yang ternyata juga harus mengurus seorang bayi, dilanjutkan kemudian dengan kilas balik masa-masa sekolah dulu dimana kita akan dibawa kedalam cerita manis ketika sekolah dulu, yaa cinta monyet, yaa persahabatan. semuanya dikemas cukup menarik dalam film ini, alur ceritanya juga ga ngebosenin, banyak hal-hal lucu yang bisa membuat kita tertawa, tapi ada juga beberapa scene yang cukup bisa bikin kita nangis. hehehehe ceritanya murni cinta-cintaan ABG, tapi bukan sekedar cinta-cintaan biasa. di endingnya akan tau cinta yang seperti apa yang saya maksud! kekekekekkk~

kita kenalan dengan karakter yang ada di film ini yuuuuuukkk..

  • Mario Maurer – Chon

cowok ganteng yang jadi idola di sekolahnya, berbakat dibidang fotographi dan sepak bola, cukup bandel namun sebenarnya baik hati. hmmmmmm…okeh! nampaknya mario maurer disini berperan cukup bikin cenat-cenut, saya suka disaat dia asik pegang-pegang dan foto-foto dengan kameranya. satu scene dimana Chon yang ternyata mengumpulkan hasil jepretannya di dalam sebuah buku diary yang ternyata semua buku diary itu berisi foto-foto Nam, beberapa foto bahkan ketika Nam mulai dekat dengan sahabat Chon yaitu Top. waktu scene ini ada kilas balik bagaimana perasaan Chon yang sebenernya, sumpah ini scenenya mengharu biru. Chon yang tadinya saya pikir ga punya perasaan apa-apa dengan Nam ternyata mempunyai perasaan yang sama dengan Nam, tapi karena janjinya kepada sahabatnya Chon rela untuk mengabaikan perasaannya sendiri terhadap Nam. dan ini saya merasa WOW! jaman sekarang udah jarang ketemu cowok kayak gini, yang rela mengalah demi sahabatnya! hahahahahaa

  • Pimchanok Lerwisetpibol – Nam

ini nama mbaknya agak susah yaaa, yaa pokoknya dia berperan jadi Nam disini. cewek jelek, berkulit hitam, berkacamata, berkawat gigi, kuper, pemalu tapi dia jago bahasa inggris. Nam menyukai kakak seniornya Chon yang merupakan idola di sekolahnya, hal ini membuat Nam harus bersaing dengan cewek-cewek lain untuk bisa mendekati Chon. perjuangan Nam untuk bisa “terlihat” oleh Chon macem-macem, dari yang sedih dan menyenangkan, perjuangan dari seorang itik buruk rupa yang kemudian berubah menjadi angsa putih. satu scene favorit saya adalah waktu Nam mengutarakan perasaannya kepada Chon di kolam berenang sekolahnya di hari kelulusan mereka, hari itu adalah hari yang ditunggu oleh Nam dimana dia mengumpulkan keberanian untuk bisa mengungkapkan perasaanya kepada Chon. dengan sedikit malu dan berurai air mata Nam mengutarakan perasaannya dan menceritakan perasan yang sudah dipendamnya selama 3 tahun. dan tau apa jawaban chon??? YAK! Chon baru satu minggu jadian dengan Pin salah satu cewek di sekolah mereka juga, gimana ga hancur tuh??? 3 tahun nyimpen perasaan, tapi disaat udah diungkapin malah orang yang kita suka baru jadian dengan cewek laen. scene ini antara sedih dan lucu, setelah Chon kasih jawaban itu Nam langsung nangis tapi dia sok-sok kuat gitu, eh ujug-ujug jatoh ke kolam renang! wuakakakakakkk :lol: tapi akting mbaknya ini patut diajungi jempol loohh, karakter dia dari cewek yang super jelek terus harus berubah lagi karakternya jadi cewek cantik dan berprestasi. waeyo..waeyooo ini bukan soal make up aja yang bisa merubah dari jelek ke cantik, tapi karakter yang dibikin juga mesti mendukung. ini mbaknya sukses memadu semuanya! *goyang jempol*

  • Sudarat Budtporm – Inn

nah ini nih yang bikin ketawa ngakak, ibu yang satu ini karakternya guru centil tapi konyol gitu deh! setiap scene dia muncul pasti deh ada aja yang kocak, hmmmm..kalo ga salah juga ini mbaknya yang maen di Bangkok Traffic Love Story bukan yaaa?? itu loohh jadi temennya yang nikah, ped namanya kalo ga salah *sorry lupa* hhehehhee dialeg orang thailand kalo ngomong bahasa inggris lucu gitu yaaa :lol: udah saya bingung yang mana scene favorit saya dari ibu guru ini, yang jelas semua scene yang ada dianya nyaris ngakak semua deh! hahahhahaaa

>> ini film high recomended lah! serius! filmnya menghibur banget, ceritanya bikin kita inget jaman cimon-cimon waktu sekolah dulu… hihiihihii kalo ga salah juga film ini masuk nominasi piala oscar loohh, orang thailand selera humornya boleh juga yaa! kirain cuma bisa bikin film horor doang :P hmmmmm..kayaknya film thailand mulai bersaing nih sama film korea, ahiiiiiiiiiww.. ngemeng-ngemeng juga bahasa thailand itu kok kayaknya lebih susah dari pada bahasa mandarin yaaa?? ada nih saya pengalaman ketemu pemain bola Thailand dari Muanthong FC, waktu itu di mall dia mau isi pulsa gitu kan. mau aktifin paket BB, kebetulan saya lagi di counter itu juga. dari pas mereka datang saya agak bingung sama bahasanya, kayak bahasa mandarin tapi kok gitu banget yaa??! oooo ternyata mereka orang thailand, berhubung saya taunya cuma shawadekabb~ doang yaa jadi cuma ngomong itu pas ketemu. adek saya aja yang bantuin dia buat ngaktifin paket BB, karena mas counternya ga bisa bahasa inggris jadilah adek saya yang bantuin ngomong sama orang thailand itu. eh itu orang thailand juga inggrisnya ga jago jadi yaaa gitu deh komunikasinya ‘seadanya’ aja.. ahhahahaaa *eh ini kenapa melenceng ceritanya(?)*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar